Kecepatan Internet terus meningkat pesat dalam kurun 10 tahun terakhir. Dengan promo-promonya selama jangka waktu tersebut GSM Internet Provider mobile mampu membungkam teknologi internet mobile CDMA. Dengan tarif lebih mahal hingga 8X-10X GSM mampu menjadi raja di Indonesia padahal kecepatan internet GSM GPRS yang pada waktu itu hanya berada di kisaran 40 Kbps - 64Kbps saja mampu menjadi begitu populer dibanding CDMA2000 1XRTT yang mampu memberikan akses data internet lebih cepat yaitu 153,6 kbps. Namun kondisi mulai berubah, pelanggan mulai merasakan perbedaan kecepatan tersebut dengan hadirnya teknologi CDMA EVDO menjadi cara Internet cepat jauh melampaui teknologi internet GSM.
Kita tentu ingat, bagaimana cara GSM 'menghalangi' perkembangan awal CDMA di Indonesia. Kasus Star one CDMA yang sebenarnya bisa ditelpon dengan murah dari rumah, secara 'aneh' bisa dibuat agar nomer StarOne tak bisa dihubungi dari telpon umum koin, bahkan beberapa nomer telpon rumah tertentu juga sulit menghubungi. Kemudian 1 Januari 2008 pita frekuensi 1900 MHz yang lebih jernih tidak diperkenankan lagi dipergunakan oleh layanan TELKOMFlexi. Hasilnya seperti disampaikan ketua ATSI (Asosiasi Telekomunikasi Selular Indonesia), saat pembukaan ''Indonesia Cellular Show 2004'' 8 tahun lalu di JHCC Jakarta, 21-25 Juli 2004 dilaporkan ''Pendapatan per tahun tak kurang dari Rp 25 triliun dari bisnis ponsel GSM". Bisa dibayangkan selama 10 tahun berarti 250 triliun sudah disumbangkan untuk GSM.
Sehubungan dengan cara Internet cepat, benar bahwa platform GPRS mampu mempercepat koneksi Internetnya hingga maksimal 115 Kbps. Juga perkembangan EDGE menjadi solusi cara Internet GSM lebih cepat hingga 236 Kbps dan selanjutnya 3G ditingkatakan menjadi 304Kbps. Namun akhir-akhir ini beberapa operator GSM terlihat agak panik dengan murahnya tarif CDMA. Apalagi Teknologi CDMA mampu mempercepat koneksi Internet melalu palform EVDO rev A hingga 3.1 Mbps dengan harga paket Internet yang jauh lebih murah daripada paket Internet 3G GSM.
GSM kembali melakukan berbagai cara mempercepat koneksi Internetnya dengan teknologi generasi ketiga (3G) untuk GSM Wideband-CDMA (WCDMA) biasa disebut juga Universal Mobile Telecommunication System (UMTS). Teknologi ini berbeda dengan CDMA. Kecepatan WCDMA bisa mencapai 384 kbps dan dimasa akan datang secara teori dapat mencapai 10Mbps. Juga teknologi GSM 3,5G High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) atau High Speed Upload Packet Access (HSUPA) untuk mempercepat koneksi internet GSM hingga kecepatan downlink 7.2 Mbps dan secara teori dapat ditingkatkan sampai kecepatan 14.4 Mbps. Tapi sayang Internet modem GSM tetap memiliki kekurangan yaitu harga paket internet yang jauh lebih mahal jika dbandingkan dengan CDMA. Mengapa? Semua operator yang mengoperasikan layanan 3G yaitu Telkomsel, Indosat, PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Axis Telekom Indonesia, dan PT Hutchison, memiliki kewajiban yang sama yaitu membayar biaya penggunaan spektrum. Dan untuk tender ke 3 yang akan datang (rencananya bulan Agustus ini), pemerintah menyatakan harga dasar dua kanal terakhir dalam frekuensi 2,1 GigaHertz (GHz) dengan tarif minimal sama dengan tender terakhir yakni satu kanal minimal seharga Rp 160 miliar per tahun.
Saat ini pita frekuensi GSM sudah mencapai ttitk jenuh hingga 80-90%. Ibarat kolam renang yang ditujukan untuk 10 perenang, tetapi yang menggunakan 100 perenang. Sebelumnya masing-masing perenang bisa berenang dengan bebas bahkan mungkin berenang zig-zag sekalipun, akhirnya tidak dapat melakukannya lagi. Demikian halnya dengan pengguna internet GSM, diperparah lagi lelang 3G kali ini terus tertunda lebih lama dari perkiraan awal. Sudah setengah tahun lebih terkatung-katung dan tak pernah ada kepastian. Dua kanal baru ini di perebutkan oleh empat operator yaitu Telkomsel, XL, Axis, Tri sebagai satu-satunya cara agar Internet mereka lebih cepat. Semakin lama penambahan frekuensi tertunda dilakukan, trafik layanan data Internet GSM makin padat dan terancam macet parah. Sementara teknologi CDMA-EVDO bukan hanya sekedar teori, tetapi benar-benar mampu meningkatkan kecepatan koneksi Internet hingga 14.7 Mbps melalui teknologi 1×EV-DO rev. B.
Upaya untuk menggeser Smart dari frekuensi 1900 seperti kasus TelkomFlexi juga terancam gagal. Back up smart mungkin cukup kuat sehingga permasalahan mengenai interferensi kanal 11 dan 12 di frekuensi IMT-2000 atau 3G dengan frekuensi PCS-1900 PT Smart Telecom dapat terselesaikan. Operator yang menempati kanal 11 dan 12 serta Smart Telecom masing-masing membangun filter untuk membersihkan area.
Saat ini Internet FlexiCDMA broadband mengalokasikan dana antara Rp 200 miliar sampai Rp 300 miliar guna mendirikan 1300 BTS baru yang berbasis teknologi CDMA EVDO (evolution data only) di 10 kota besar di Indonesia sebagai cara agar internet lebih cepat dan Smart mengalokasikan dana sekitar Rp 200 miliar guna membangun sekitar seribu unit micro BTS yang investasinya didukung penyedia jaringan dari ZTE untuk membangun seribu micro BTS hingga kuartal pertama 2013 guna melayani lonjakan trafik data di jaringannya. Micro BTS ini akan memperkuat 4.475 BTS yang sudah dibangun dan rencananya akan ditempatkan di kota-kota yang trafik datanya meningkat.
Teknologi Internet mobile EVDO-CDMA merupakan standard teknologi komunikasi terbaru hasil koalisi yg dikembangkan bersama oleh 4 negara besar yaitu: Amerika, Jepang, Korea, dan China. Harusnya kita semua berpikir kenapa negara seperti Amerika, Jepang, Korea, dan China yg merupakan tolak ukur teknologi, lebih menyukai EVDO-CDMA dibanding GSM dari Eropa. Itu karena sistem CDMA memang lebih unggul dan potensi kedepannya lebih baik dibanding GSM dan lebih cepat.
GSM mungkin memiliki banyak paltform ideal dimasa depan untuk meningkatakan koneksi Internetnya, namun itu masih merupakan teori yang belum bisa diaplikasikan dilapangan. Misalnya teknologi LTE yang sangat sulit penerapannnya di Indonesia karena terbatasnya pita frekuensi yang tersedia. Mungkin ini salah satu berkat bagi cita-cita rakyat Indonesia untuk memiliki jaringan telpon dan internet yangg lebih murah (bila CDMA benar-benar didukung rakyat Indonesia). Seperti apa yang dilakukan operator CDMA di Amerika, tepatnya di California, pengguna handphone CDMA boleh menelpon gratis sepuasnya selama hari-hari tertentu, bahkan memungkinkan penggunaan internet yang benar-benar gratis dengan kecepatan yang lebih rendah daripada paket Internet berbayar.
CDMA sudah menyiapkan cara untuk teknologi lanjutan EVDO Rev C yang mampu meningkatkan kecepatan koneksi Internet data hingga 275 Mbps. Apakah kita akan tetap seperti catatan 10 tahun ini dikontrol oleh promo-promo paket Internet GSM yang sebenarnya lebih mahal daripada CDMA? Seperti kita ketahui kecepatan koneksi internet Indonesia termasuk paling lambat di Asia, mungkin keputusan kita akan turut menentukan kesempatan memiliki akses internet yang bukan hanya murah tapi membantu Indonesia untuk memilki koneksi Internet yang lebih cepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1.Pertanyaan dan komentar di blog ini dengan bahasa sopan dan jelas sesuai dengan artikel, spam/ iklan, sara akan di hapus.
2.Tidak melayani diskusi via sms dan WA hanya untuk pelanggan di tempat servis No Handphone WA: 085 238 900 600 - 089 541 090 1288
3 Artikel dilindungi hak cipta, menyalin, menyebarluaskan tanpa ijin seluruh/ bagian konten artikel akan kami laporkan ke DMCA.